"Dari Abdullah Al Muzani: Rasulullah berkata, “Lakukanlah shalat sebelum shalat maghrib.” (Beliau mengulanginya hingga tiga kali) dan pada kali yang ketiga beliau berkata, “Barangsiapa yang ingin melakukannya maka lakukanlah.” Bahwa kaum muslimin harus melakukannya sebagai sunnah." -0- "Dari Abu Said Al Khudri r.a.: Rasulullah berkata, “Apabila di antara kamu melihat mimpi yang ia sukai, maka itu adalah dari Allah, dan ia harus bersyukur pada Allah untuknya dan menceritakannya kepada yang lain; namun bila ia melihat sesuatu yang lain, contohnya sebuah mimpi yang tidak ia sukai, maka itu adalah dari setan, dan ia harus meminta perlindungan dari Allah atas kejahatannya, dan ia tidak boleh menceritakannya kepada siapapun, agar tidak mencelakakannya.” -0- "Dari Haritsa bin Wahab: Aku mendengar Rasulullah berkata, “Keluarkanlah sedekah sebab akan datang suatu masa dalam hidup manusia dimana ketika seseorang keluar dengan sedekahnya dari satu tempat ke tempat lain tetapi ia tidak menemukan seorang pun untuk menerimanya.” -0- "Dari Aisyah r.a.: Barangsiapa mengatakan padamu bahwa Rasulullah menyembunyikan sesuatu dari wahyu yang diturunkan, jangan percaya padanya, sebab Allah Ta’ala berfirman, “Hai Rasul (Muhammad)! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu. Dan jika kamu tidak mengerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya…” (Qs. 5:67)" -0- "Dari Aisyah r.a. berkata bahwa, Rasulullah SAW itu bangun shalat malam hingga kedua kakinya merekah. Lalu Aku bertanya padanya : Ya Rasulallah, mengapa Anda melakukan hal ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang dahulu dan yang kemudian. Beliau menjawab : Tidak bolehkah aku menjadi hamba-Nya yang bersyukur. (HR. Bukhari dan Muslim)" -0- "Dari Anas r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang yang diriwayatkannya dari tuhannya : Bila seorang hamba mendekat kepada-Ku (Allah) sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan bila dia mendekatiku dengan berjalan, maka Aku mendekatinya dengan berlari. (HR Bukhari)" -0- "Dari Anas r.a. berkata : Sesungguhnya kalian melakukan amal yang dalam pandangan kalian lebih halus dari rambut, padahal kami dahulu di masa Rasulullah SAW menganggap amal seperti itu termasuk dari dosa besar (yang mencelakakan). (HR. Bukhari)" -0- "Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah bersabda, “Allah berkata, ‘Apabila hamba-Ku menyukai perjumpaan dengan-Ku, Aku pun menyukai perjumpaan dengannya; dan apabila ia tidak menyukai perjumpaan dengan-Ku, Aku pun tidak menyukai perjumpaan dengannya.’” -0- "Dari Umar bin Khattab r.a.: Rasulullah bersabda, “Wahai manusia! Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung daripada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka, barangsiapa yang hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrah karena nikmat dunia atau karena seorang wanita yang ia nikahi, maka hijrahnya adalah untuk apa yang ia tuju.” -0- "Dari Anas bin Malik bahwa ia mendengar Umar r.a. berbicara selagi ia berdiri di atas anak tangga Rasulullah pada pagi hari (setelah kematian Rasulullah), ketika orang-orang telah berbaiat kepada Abu Bakar. Ia mengucapkan Tasyahud di depan Abu Bakar, dan menambahkan : Amma Ba'du (dan sesudahnya), Allah telah memilihkan untuk Rasul-Nya apa yang ada pada-Nya (surga) daripada apa yang ada padamu (dunia). Inilah kitab (Alquran) dimana dengannya Allah menunjukkan Rasulmu, maka berteguhlah kepadanya, untuk kemudian engkau akan ditunjuki kepada jalan yang lurus (Islam) sebagaimana Allah menunjuki Rasul-Nya dengannya. -0-

Senin, 28 Maret 2011

::::CINTA DALAM HENING::::

Duhai gadis, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?

Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu..
Maka dengarlah..
Gadis, Saat ku jatuh cinta..
Tak akan ku berucap..
Tak akan ku berkata..
Namun ku hanya akan diam..
Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan.
Tak akan ku menggoreskan..
Yang ku lakukan hanyalah diam..

Aku tahu, cinta adalah fitrah..sebuah anugrah tak terperih..
Karena cinta adalah kehidupan. Karena rasa itu adalah cahaya.
Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita..
Namun.. Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn anggun.
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna.
Cinta terkadang mbuatmu bahagia, namun tak jarang mbuatmu menderita.
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula, Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir.
Cinta adalah perangkap rasa..
Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Maka gadis, Agar kau dapat keluar dari belenggu itu.
Dan mampu melaluinya dgn anggun..
Maka mencintailah dalam hening.
Dalam diam.. Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari.
Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan.
Jangan kau umbar rasamu.
Jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang..
Kita percaya takdir bukan? Kita tahu dengan sangat jelas...
Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi, apa yang kau risaukan? Biarkan Allah yg mengaturnya,
Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..

Cobalah renungkan...
Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu..
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam,
Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Gadis, kita tak tahu dan tak akan pernah tahu..
Hingga saatnya tiba..
Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika smua rasa telah kau umbar...
Namun ternyata kelak bukan kau yg dia pilih untuk mendampingi hidupnya?
Gadis, Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar..
Begitu mulia untuk di tampakkan..
Begitu sakral untuk di tumpahkan..

Dan sadarilah gadis, fitrah kita wanita adalah pemalu,
Dan kau indah karena sifat malumu..
Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan?
Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap..
Duhai gadis, jadikan malu sebagai selendangmu..
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan..
Dalam jeruji kesetiaan..
Yah.. Kesetiaan padanya yg telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh..
Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

 Maka cintailah dlm hening.
Agar jika memang bukan dia yg ditakdirkan untukmu,
Maka cukuplah Allah dan kau yg tahu segala rasamu..
Agar kesucianmu tetap terjaga..
Agar keanggunanmu tetap terbias..

Maka, ku beritahukan padamu, Pegang kendali hatimu..
Jangan kau lepaskan. Acuhkan semua godaan yg menghampirimu..
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan..
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..

Gadis... yg kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..
Maka, peganglah kendali hatimu,
Lalu..Arahkan pd Nya..
Dan cintailah dalam diam..
Dalam hening.. Itu jauh lebih indah..

Jauh lebih suci


Kamis, 10 Maret 2011

Sahabat Sejati

Sahabat Sejati, Hanya yang Berdimensi Ukhrawi



Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup dengan kesendiriannya. Mereka membutuhkan orang lain sebagai kawan, sahabat untuk saling melengkapi, membantu antar satu sama lain yang bisa menjalin persahabatan hingga akhir. Istilahnya, teman bisa dicari dalam sehari namun persahabatan tak cukup dibangun hanya seribu waktu dan sejuta masa.


Temanmu adalah yang membuatmu menangis karena nasehat, bukan yang membuatmu tertawa disebabkan lelucon.

“Seribu teman masih terlalu sedikit, sedangkan satu musuh sudah terlalu banyak," demikian seharusnya perilaku sosial orang dalam masyarat.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup dengan kesendiriannya. Mereka membutuhkan orang lain sebagai kawan, sahabat untuk saling melengkapi, membantu antar satu sama lain yang bisa menjalin persahabatan hingga akhir. Istilahnya, teman bisa dicari dalam sehari namun persahabatan tak cukup dibangun hanya seribu waktu dan sejuta masa.

Ungkapan-ungkapan bijak ini bukanlah suatu yang mengada-ngada. Tapi memang, itulah kenyataannya. Seseorang akan sangat terbantu masalahnya, manakala ia memiliki banyak kawan. Misal, ketika ia membutuhkan pekerjaan, maka, dengan mudahnya ia bisa meminta pertolongan melalui teman-temannya untuk memberi informasi ketika lowongan itu ada. Ketika satu tempat gagal, ia akan menghubungi sahabatnya yang berada di lokasi lain. Begitu seterusnya, hingga ia memperoleh apa yang ia butuhkan. Ini masih seputar permasalahan ekonomi, belum merambat ke permasalah lain, seperti curhat, konsultasi, dan lain sebagainya. Sahabat sangat berperan penting untuk mencairkan permasalahan-permasalahan tersebut.

Sebaliknya, ketika seseorang memiliki musuh, dunia akan terasa sangat sempit, karena setiap kali kita melangkahkan kaki ke luar rumah, kita selalu merasa dihantui oleh rasa takut, khawatir akan bahaya ancaman musuh yang setiap saat bisa menghampiri. Dunia seluas inipun akan terasa tak seubahnya daun kelor, kecil lagi sempit. Itulah perbedaan antara memiliki teman dan musuh.

Sekalipun demikian kian, kitapun harus selektif dalam memilih teman, sebab, bukan mustahil sahabat yang kita anggap bisa membawa rahmat, justru menimbulkan mafsadat. Karena pada realitasnya, banyak orang yang 'mencuri' perilaku buruk dari teman karibnya. Yang menjadi masalah, kebanyakan mereka tidak menyadari sama sekali akan hal itu. Ingatlah akan warning Rosulullah yang menyatakan bahwa dalam hal bergaul dengan orang lain, kita tak ubahnya mendekati dua orang. Yang pertama, pandai besi, dan yang kedua penjual minyak wangi.

Ketika kita berakrab-akrab dengan pandai besi, sedikit demi sedikit kita akan terkena panasnya percikan api yang keluar dari besi. Sebaliknya, ketika kita berdekat-dekat dengan penjual wewangian, secara spontanitas, kitapun akan mendapatkan aroma harumnya juga. Begitu pula perihalnya dalam memilih sahabat. Karena itu, kita harus berhati-hati.

Teman Baik

Memiliki teman baik adalah impian semua orang. Tak satupun manusia sudi memiliki sahabat yang rela 'memakan' sahabatnya sendiri. Namun, kenyataannya tidak jarang orang salah kaprah dalam memaknai teman baik.

Ada sebagian mereka yang berpendapat bahwa teman baik itu adalah teman yang seia-sekata. Artinya, siap membantu dan mendukung dalam segala hal. Adalagi yang mendefinisikan, bahwa teman baik adalah teman yang setia dalam suka maupun duka.

Apapun definisi yang digunakan dalam memaknai teman baik, itu sah-sah saja, karena setiap orang pasti memiliki alasan tertentu mengapa ia memiliki pemahaman yang demikian. Namun, sebagai muslim, kita harus memiliki pemahaman yang pas, yang sejalan dengan ajaran Islam, sebab, tidak semua pengertian mengenai teman baik, itu sebanding lurus dengan ajaran agama ini.

Islam memiliki 'rambu-rambu' yang jelas dalam memaknai teman baik dan buruk. Sebab itu, belum tentu teman yang katanya seia dan sekata itu teman yang baik menurut pandangan Islam, karena, terlebih dahulu akan ditinjau, dalam hal apa mereka menerapkan definisi ini. Ketika mereka menegakkannya dalam hal amar ma'ruf nahi munkar, maka Islam membenarkannya. Tetapi, ketika hal itu dalam masalah kekufuran dan kejahatan, tentu hal ini tidak dibenarkan.

Firman Allah, “Dan saling membantulah kalian dalam hal kebaikkan, dan janganlah kalian saling membantu dalam hal keburukkan. “ (Al-Ma'idah: 2).

Karenanya, jangan sampai kita terkecoh, dengan alasan teman akrab, kitapun rela membantu teman kita, sekalipun dalam kejelekkan. Sekiranya itu terjadi, sejatinya kita telah berbuat kedzaliman pada teman, orang lain, dan pastinya, terhadap diri kita sendiri, “man a'annaka 'ala syarri dzalamaka” (barang siapa yang telah membantumu dalam hal keburukkan, maka sesungguhnya dia telah mendzalimu). Dampaknya, kita akan kebagian ‘bunga' dosa, sebagai buah atas keikutsertaan kita dalam mensukseskan misi jahat tersebut.

Hal ini berdasar pada hadits Nabi yang berbunyi, “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikkan maka ia akan mendapatkan ganjaran setimpal dengan apa yang dilakukan oleh si pelaku”.

Mafhum mukhalafah dari hadits ini, mereka yang membantu kejelekkan, pun akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Dan yang lebih penting lagi, teman dalam perspektis Islam, tidak hanya terbatas di dunia semata. Namun, Ia mencakup dimensi akhirat. Persahabatan yang baik, yang mengharap ridha Allah, akan mengundang syafaat Allah di hari kiamat kelak.

Ini sebagaimana sabda Rosul yang menjelaskan bahwa kelak di akhirat akan ada beberapa kelompok manusia yang akan mendapat naungan Allah dimana pada saat itu tidak ada naungan selain naungan-Nya, dan salah satu diantara mereka adalah orang-orang yang bersahabat dan berpisah karena Allah.

Sebaliknya, persahabatan yang mengundang murka Allah, kelak, pada hari kiamat, justru akan menjadi sebab permusuhan mereka di akhirat, sekalipun mereka di dunia sangat kompak/setia, bagai kancing dan baju, kata orang. Mereka akan saling menyalahkan satu sama lain, saling menghujat, dan menuntut.

Firman Allah, “Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.” (Az-Zuhruf: 67)

Dalam surat Al-Furqan, Allah juga berfirman, “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang dzalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rosul (27) wahai! Celaka aku! Sekiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku.” (Al-Furqan: 27-28).

Lalu, bagaimanakah profil teman baik itu, yang kelak, di akhiratpun akan tetap menjadi sahabat karib kita?

Dalam Al-Quran, Allah telah menggambarkan dengan gamblangnya sosok-sosok yang patut kita dekati sebagai teman dekat. Allah juga telah menjamin, bahwa hanya merekalah orang-orang yang baik untuk dijadikan teman.

Firman-Nya, “Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rosul-Nya (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shaleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (Al-An'am: 69)

Bukti konkrit akan kebenaran mereka sebagai pribadi-pribadi yang sholeh, tercermin pada perilaku mereka yang senantiasa menyeru manusia kepada kebaikkan dan mencegah dari kemungkaran. Dan ciri itu pula yang melekat pada sosok teman yang baik itu, “Khaorul ash-haabi man yadulluka 'alal khairi” (Sebaik-baik teman adalah yang menunjukkanmu kepada kebaikan). Sahabat yang mengingatkan kita kepada kebaikan ketika kita lalai, mencegah kita untuk berbuat keji ketika kita terbawa arus ke sana, adalah hakekat teman sejati itu. Dan sungguh bukan termasuk sahabat yang membawa rahmat, bila sahabat kita tersebut ikut bergembira, tertawa merayakan kesuksesan kita dalam menjalankan kemaksiatan, “Shadiquka man abkaka laa man adh-hakaka” (Temanmu adalah yang membuatmu menangis -karena nasehat- bukan yang membuatmu tertawa -disebabkan lelucon-).

Akhirnya, kita berdo'a kepada Allah, semoga Dia senantiasa mempertemukan kita dengan para sahabat, yang mereka senantiasa mengajak kita mendekatkan diri kepada Allah, sehingga persahabatan kita pun dinaungi rahmat-Nya, yang kemudian menghantarkan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan naungan pada hari dimana tidak ada naungan, selain naungan-Nya. [Robin S/hidayatullah.com]

Sumber: www.hidayatullah.com


Sabtu, 05 Maret 2011

Surat dari setan,iblis & sekutunya untuk mu..!!!

Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu. 
Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu 
Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu
Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya 
Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu. 
Hai Bodoh, Kamu millikku. 
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu . 
Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah. 
Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah. 
Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya 

Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan. 
Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku,
dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka. 
Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH


Aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani

Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangya , guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua , 
Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk. 
TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja. 
Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya.
Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.
Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu. 
Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH' karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu. 
Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.
Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa. 
Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu. 
Kamu sudah belasan tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.
Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa. 
Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin. 
Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya. 
Begitulah anak-anak .
Baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang. 
Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi.
Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu.
Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit. 
Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh. 
Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu. 
Hanya saja kau harus menjadi orng tolol yang lebih baik dimata ALLAH. 


source: http://www.kaskus.us/showthread.php?p=45726251

Jumat, 04 Maret 2011

Mengapa Bayi Saat DiLahirkan Selalu Menangis? ::::

Seorang ibu tentu akan merasa senang ketika mendengartangisan pertama kali sang buah hati saat dilahirkan. Karena ini menjadi bukti bahwa sang bayi lahir dengan selamat. Rasa sakit di detik-detik perjuangan saat melahirkan seolah pupus sudah tatkala sang Ibu melihat bayi mungil yang keluar dari rahimnya menangis dengan keras. Inilah satu-satunya tangisan seorang bayi yang tidak pernah membuat sang Ibu manapun merasa kesal, sedih atau bahkan marah, namun sebaliknya senyum simpul dan rasa lega yang terpancar pada wajah sang ibu seakan menggambarkan rasa bahagia menyambut kedatangan sang buah hati.
Telah menjadi ketetapan bahwa setiap bayi yang lahir pasti menangis, kecuali bayi yang lahir tanpa ruh didalamnya, atau telah meninggal ketika dalam kandungan. Tapi tahukah saudara mengapa bayi yang lahir selalu menjerit menangis?. Dan mengapa pula setiap bayi (muslim) yang baru lahir di perintahkan tuk di kumandangkan adzan di telinga kanannya?. Rasulullah memerintahkan hal ini tentunya bukan tanpa sebab kan.

Dan Islam mampu menjawab setiap pertanyaan ini dari sudut pandang al Qur’an dan Sunah. Sebagai Muslim tentu kita mesti percaya akan setiap kandungan yang ada di dalam al Qur’an dan as Sunah. Karena al Qur’an dan sunah adalah satu-satunya pedoman dan sumber hidup yang mampu mengabarkan serta mengungkap perihal hal-hal yang gaib, jadi tidak ada salahnya kalau Islam menjawab semua pertanyaan ini.. Tidaklah manusia mengetahui tentang hal-hal yang gaib kecuali sedikit.
Seperti yang saya kemukakan di muka bahwa setiap bayi yang lahir ke dunia selalu di tandai dengan suara tangis, berdasarkan hadist Nabi saw yang disampaikan oleh Ibnu Abbas, beliau berkata “ Tidak ada seorang anak yang lahir, kecuali ia menangis….” ( HR. Ad-Darami ). Tentunya bayi di sini adalah bayi yang lahir dengan ruh yang masih menancap di tubuh si bayi. Hanya Maryam dan anaknya, nabi Isa, saja yang lahir dengan tidak disertai tangisan seperti umumnya bayi yang sedang lahir. Bukankah Allah Maha Besar atas segala sesuatu.

Nah, lalu mengapa mereka menangis? Baiklah, Tahukah saudara bahwa setan telah mengikuti Saudara sejak pertama laki saudara menatap dunia ini, menginjakkan kaki di dunia ini?. Mereka menggoda saudara agar senantiasa menjauhi ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi saw. Rasulullah pun tak lepas dari berbagai tipu muslihat setan yang selalu menyertainya, bedanya Rasulullah ada yang selalu melindungi, yaitu Allah Ta’ala, sehingga beliau senantiasa terhindar dari tipu daya setan. Terus apa hubungannya antara setan yang mengikuti bayi sejak lahir dengan tangisan mereka saat dilahirkan? Tentu ada hubungannya, usut mau diusut, ternyata nich, bayi-bayi itu menangis disebabkan karena mereka ditikam oleh setan-setan laknatullah, tepatnya dibagian perut mereka, dan ini tidak dapat dilihat oleh manusia secara kasat mata, tapi dapat di rasakan oleh sang bayi sehingga mereka merasa sakit dan akhirnya menangislah mereka..

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, beliau berkata, “ Saya mendengar Rasulullah bersabda,’ tidak ada seorang anak Adam yang lahir kecuali di pegang oleh setan ketika ia dilahirkan, sehingga ia berteriak menangis karena pegangan setan, kecuali maryam dan anaknya.’ “ Hal ini juga disampaikan oleh Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Ad Darami, beliau berkata, “ Tidak ada seorang anak yang lahir, kecuali ia menangis, setan memegang perutnya hingga ia menangis kecuali Isa putra maryam” Bagaimana saudaraku, jelaskan?
Baiklah, pertanyaan selanjutnya, mengapa setiap bayi yang lahir diperintahkan agar diperdengarkan suara Adzan di telinga kanannya dan di iqamahi di telinga kirinya? Yup, tak lain dan tak bukan adalah agar setan-setan yang menyertai sang bayi tersebut lari terbirit-birit, (he..he..setan juga bisa lari terbirit-birit tho!) hal ini di sebabkan rasa takut mereka atas lafadz Allah. Sehingga mereka tidak lagi mengganggu bayi mungil tersebut. Manfaat lain dari adzan tersebut adalah agar yang pertama kali di dengar sang bayi saat di dunia ini adalah lafadz-lafadz Ilahi, sehingga di harapkan nantinya mereka menjadi manusia yang sholeh dan selalu ingat akan Allah. Subhanallah.
Sebagaimana telah kita ketahui sebelumnya penyebab menangisnya seorang bayi ketika lahir, yaitu karena setan menikam mereka. Untuk itu menurut Jamal Abdurrahman dalam bukunya “ Cara Nabi Menyiapkan Generasi “ mengatakan bahwa adzan berfungsi sebagai tikaman balik kepada setan yang selalu berusaha merusak generasi.
Setan lari ketika mendengar suara Adzan. Allah memperdengarkan kepada setan apa yang membuatnya marah dan takut. Jadi adzan adalah pusaka ampuh pengusir setan dan sebangsanya.. So, Tidak jamannya lagi pakai jampi-jampi atau semacamnya tuk mengusir setan yang membelenggu tubuh kita, karena sejatinya itu adalah perbuatan syirik. Dan syirik itu salah satu dosa besar yang dengan mudah mengantarkan manusia menuju neraka jahim. Naudzubillah.

Nah, sekarang tahukan mengapa bayi selalu menangis tatkala lahir. Setan tak akan pernah lelah tuk menjerumuskan kita kepada kesesatan, sampai kita mau menemani mereka di neraka jahanam kelak. So guys, satukan langkah, tingkatkan iman dan takwa kita, buat setan menangis dan jera dalam menyesatkan manusia sehingga mereka tidak dapat seenaknya saja mengobrak-abrik jiwa kita dan menjerumuskan kita dalam lembah nista. Jangan lupa pula tuk selalu berdo’a kepada Allah agar dijauhkan dari kejammya tipu daya setan. Saudaraku sekaranglah saatnya, raih tujuan hidupmu yang hakiki. Dan Ssssttt….ssstttt…..hati-hati setan selalu mengintai saudara setiap saat.
Sumber: ahsinmuslim.wordpress.com



 
Powered by Blogger